A.
Pengertian Surat Menyurat
Surat
merupakan alat komunikasi tertulis yang efektif, sebagai bahan dokumentasi
penting yang sewaktu-waktu dapat dijadikan bahan bukti tertulis. (Drs. E.
Martono, 1985).
Selanjutnya
dalam buku Manajemen Sekretaris :
Surat adalah
komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak
lain untuk menyampaikan warta atau pesan dengan menggunakan kata-kata yang
bersifat umum dan jelas, dapat dimengerti maksud dan tujuannya serta tepat
sasaran.
Secara umum
surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara
tertulis kepada pihak lain baik atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena
kedinasan.
Surat juga
merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang
dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi
penting dalam tata kerja tata usaha.
Apabila terjadi hubungan surat menyurat secara
terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat menyurat
atau lazimnya korespondensi.
B. Fungsi
dan Penggolongan Surat
Surat yang
berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi dalam dunia usaha dan perkantoran,
dapat juga berfungsi sebagai :
1. Alat
bukti tertulis : adanya hitam di atas putih berguna untuk dijadikan bukti
apabila terjadi perselisihan atau salah penafsiran antar kantor atau pejabat
yang mengadakan hubungan korespondensi.
2. Alat
pengingat : berguna untuk mengetahui hal-hal yang terlupa atau telah lama.
3. Bukti
historis : berguna sebagai bahan riset mengenai keadaan atau aktivitas suatu
organisasi pada masa-masa lalu.
4. Duta
organisasi : surat dapat mencerminkan keadaan mentalitas, jiwa dan kondisi
intern dari organisasi atau kantor yang bersangkutan.
5. Pedoman :
surat juga merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
jenis-jenis
surat yang dapat ditinjau dari beberapa segi sebagai berikut :
a. Menurut
wujud surat :
1. kartu pos
2. warkat pos
3. surat bersampul
4. nota
5. telegram
6. surat pengantar
b. Menurut
tujuan surat :
1. surat pemberitahuan
2. surat perintah
3. surat permintaan/permohonan
4. surat panggilan/teguran
5. surat peringatan
6. surat keputusan
7. surat perjanjian
8. surat laporan
9. surat pesanan
10. surat penawaran
c. Menurut
sifat isi dan asal surat :
1. surat dinas :
Ciri-ciri
surat dinas:
-
Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
-
Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
-
Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
-
Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
-
Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat format surat
tertentu
2. surat
niaga : Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha
niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun
hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga
terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas
surat niaga internal dan surat niaga eksternal.
Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat
penagihan.
3. surat pribadi (bersifat kekeluargaan dan
resmi) :
Ciri-ciri
surat pribadi yaitu:
- Tidak
menggunakan kop surat
- Tidak ada
nomor surat
- Salam
pembuka dan penutup bervariasi
- Penggunaan
bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
- Format
surat bebas
d. Menurut
jumlah penerima surat :
1. surat biasa
2. surat edaran
3. surat pengumuman
e. Menurut
keamanan isi surat :
1. surat sangat rahasia
2. surat segera
3. surat biasa
f. Menurut
prosedur pengurus surat :
1. surat masuk
2. surat keluar
g. Menurut
jangkauan surat :
1. surat intern
2. surat ekstern
Surat dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis menurut kategori tertentu, yaitu:
1. Siapa
yang mengirim
a. surat
pribadi/prive, sering disebut surat keluarga yang bersifat kekeluargaan.
b. Surat
dinas pemerintahan, surat ini dikirim untuk lingkungan pemerintah.
c. Surat
dinas swasta, surat ini dikirim oleh instansi di luar instansi pemerintah,
seperti; oleh perusahaan swasta, kantor swasta, yayasan, dll.
2. Aktivitas yang dikandung dalam
surat
3. Wujud
surat.
C. Susunan
dan Tata Tertib Surat
Susunan dan
tata tertib surat adalah sebagai berikut :
a. Kepala surat
b. Tempat dan tanggal surat
c. Nomor surat
d. Lampiran surat
e. Perihal
f. Alamat surat
g. Salam pembukaan (kadang-kadang telah masuk
dalam kalimat pembukaan).
h. Kalimat pembuka surat
i. Isi surat
j. Salam penutup
k. Tembusan surat
l. Initial surat
Pedoman
dalam menyusun isi surat adalah :
a. paragrap pembuka
b. paragrap uraian isi
c. paragrap penutup
D. Bentuk
Surat Menurut Cara Mengetik/Menulisnya
Surat harus
di tulis/ditik rapi dan bersih tanpa salah. Untuk maksud tersebut, maka
muncullah bermacam-macam model surat sesuai dengan effisiensi bidang tata
usaha.
Adapun surat menurut bentuk/tata letaknya
adalah sebagai berikut :
a. Surat Lurus (Block Style)
b. Surat Setengah Lurus (Semi Block Style)
c. Surat Lurus Penuh (Full Block Style)
d. Surat Lekuk (Indented Style)
e. Surat Resmi (Official Style)
f. Surat Alinea Menggantung (Hanging Paragraph
Style)
g. Surat Sederhana (Simplified Style)
Setiap badan
usaha menggunakan bentuk surat sesuai dengan selera masing-masing sesuai dengan
kegemaran, kepantasan dan kebiasaannya.
Persiapan
dalam Mempergunakan Sarana Hubungan dengan Surat
Selanjutnya masih dalam buku Administrasi
Kearsipannya, Drs. A. W Widjaya, menguraikan secara singkat dalam mempergunakan
sarana hubungan dengan surat yang memerlukan beberapa persiapan dan kegiatan,
antara lain :
a.
Bahan-bahan dan alat-alat tulis: Kegiatan memersiapkan segala alat-alat
dan perlenglapan yang diperlukan.
b. Membuat
konsep surat : Kegiatan membuat konsep surat untuk dikirim dan membuat
konsep surat sebagai balasan surat yang masuk.
c.
Pengetikan : Menyangkut bentuk dan etika surat; bersih, rapi, dan pengetikannya
jelas.
d.
Pentaklikan surat
Kegiatan ini
biasanya dilaksanakan sesudah surat itu di tik, kemudian dibaca kembali dengan
teliti agar tidak terdapat kesalahan setelah surat tersebut ditandatangani.
e.
Pengiriman surat / ekspedisi
Kegiatan ini meliputi penyampulan surat,
memberikan tanda cap, penomoran surat dan penyampaian (pengiriman) surat kepada
alamat yang dituju.
Sebagai catatan, pada sampul surat dapat
dibubuhi tanda RAHASIA, SEGERA, KILAT KHUSUS, BEBAS DARI BEA (BDB), TERDAFTAR,
TERCATAT, POS UDARA, DLL.
f. Penyimpanan Surat
Penyimpanan surat ini disebut kearsipan.
Surat-surat yang dibuat dan dikirim perlu ada pertinggal sebagai arsip.
Penyimpanan dengan suatu sistem dengan pembahasan tersendiri yang tidak akan dibahas
dalam laporan ini lebih lanjut. Hanya maksudnya agar surat dan warkat yang
disimpan dengan segera dapat ditemukan kembali bila diperlukan.
E.
Pengaturan Surat Menyurat
Dalam bagian ini tidak akan dibicarakan
bagaimana menyusun/menulis surat yang baik. Bagian ini akan menerangkan
perjalanan surat atau cara mengatur proses surat menyurat pada suatu perusahaan
secara teoritis.
E.1.
Pengaturan Surat Masuk
Surat diterima oleh suatu kantor melalui
beberapa cara, seperti; diantar oleh seorang kurir, harus diambil di kantor
pos, pengiriman melalui pos, dll.
Menurut Drs. E. Martono, Prosedur penyelesaian
surat masuk secara sederhana adalah sebagai berikut ;
1. Pemilihan pendahuluan/presorting
2. Pembukaan sampul/opening the envelope
3. Pemeriksaan serta pemberian tanda
terima/dating
4. Penelitian banyaknya lampiran/checking the
enclosures
5. Pemisahan/sorting
6. Penyelesaian Surat/routing
7. Penyerahan surat untuk di
proses/distribution.
Ada 3 (tiga)
prosedur yang umum dipergunakan dalam pencatatan dan pendistribusian surat
untuk mengawasi lalu lintas surat masuk dan surat keluar pada setiap kantor,
yaitu :
1. Prosedur Buku Agenda
a. buku agenda (berisi kolom-kolom keterangan
dari surat yang dicatat yang susunannya kronologis).
Format Buku Agenda
No. Tanggal No. Surat Perihal Pengirim
Kelompok
b. buku
ekspedisi (dipergunakan sebagai tanda buktipenerimaan, pengiriman, atau
pendistribusian surat atau barang).
2. Prosedur
Kartu Kendali (prosedur pencatatan dan pengendalian surat sehingga surat dapat
dikontrol sejak masuk sampai disimpan).
3. Prosedur Tata Naskah (disebut juga sebagai
Takah, yang merupakan sutau kegiatan administrasi di dalm memelihara dan
menyususn data-data dari semua tulisan mengenai segi-segi tertentu dari suatu
persoalan pokok secara kronologis dalam suatu berkas).
Tahap akhir dari proses pengaturan surat masuk
adalah penyimpanan, yang mana seperti telah dijelaskan pada pembatasan masalah
bahwa prosedur kearsipannya tidak akan dibahas lebih lanjut lagi.
E.2.
Pengaturan Surat Keluar
Untuk pengurusan surat keluar, seperti juga
pada penggolongan surat masuk hendaknya juga diadakan pengelompokkan ke dalam
kelompok; surat penting, surat rutin, dan surat biasa.
Secara
ringkas pengaturannya adalah sebagai berikut :
1. Membuat konsep surat
2. Konsep disetujui akan diparaf oleh pimpinan
3. Surat di tik oleh satuan unit pengolah
4. Surat yang siap dikirim ditandatangani oleh
pimpinan
5. Surat oleh pengarah dilampiri 3 (tiga)
kartu kendali yang telah diisi kolom-kolomnya
6. Lembar I ditinggal pada pengarah, lembar II
dan III bersama petinggal dikembalikan ke unit pengolah
7. Setelah ditandatangani oleh penerima
sebagai tanda terima, maka lembar II kembali ke unit pengarah untuk selanjutnya
disimpan di penata arsip pusat. Sedangkan asli surat langsung dikirim sesuai
dengan alamat yang dituju.
Referensi:
http://adityacrosmogear.blogspot.com/2013/06/surat-menyurat-dan-contoh-cv.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar