NAMA:
FITRIANTO (23212018)
RIAN ANUGRAH (27213556)
MATA KULIAH: AKUNTANSI
INTERNASIONAL #
PELAPORAN KEUANGAN DAN
PERUBAHAN HARGA
Pengertian Perubahan Harga
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.
Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan
penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Mengapa Laporan Keuangan Dimasa
Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya
akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya yang lebih tinggi). Nilai
aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih
rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.
Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran dapat
mendistorsi :
- Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
historis
- Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
- Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada akhirnya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak
- Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para
pekerja
- Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti
pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan
kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.
Jenis – Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat
harga umum (daya beli) disebut mata uang konsatan biaya historis atau ekuivalen
daya beli umum. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur
panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya
dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut
dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva
tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan
transaksi kini.
Indeks Harga
- Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan
tingkat harga.
- Suatu indeks harga adalah rasio biaya.
Penggunaan Indeks Harga
- Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan
jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen
daya beli pada akhir periode.
- Angka – angka tingkat harga yang telah disesuaikan
tidak mewakili biaya kini pos-pos yang dimaksud atau angka-angka tersebut
masih merupakan biaya historis, angka – angka biaya historis hanya
disajikan ulang dalam unit pengukuran yang baru – daya beli umum pada
akhir periode.
Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam
dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan
biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan
komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.
Biaya Kini Yang Disesuaikan Dengan
Tingkat Harga Umum
Model biaya kini yang disesuaikan dengan tingkat harga umum
menggunakan indeks harga umum maupun khusus. Tujuannya adalah untuk
mengungkapkan laba dan aset bersih pada ekuivalen daya beli akhir tahun
perusahaa, untuk melaporkan aset bersih perusahaan pada biaya kininya dan untuk
melaporkan jumlah laba yang menggambarkan kekayaan bersih setelah pajak. Model
ini memiliki ciri khas yakni pengungkapan perubahan biaya kini dari aset
nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi untuk memperlihatkan bagian
perubahan nilai aset nonmeneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya
beli umum.
Pendekatan Terhadap Akuntansi
Inflasi Di Beberapa Negara
1. Amerika Serika
FASB 1979 menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(SFAS) No. 33 tentang “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, yang
mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset
tetap (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan) senilai lebih dari $125 juta,
atau memiliki total aset senilai lebih dari $1M, untuk mencoba mengungkapakan
baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap biaya kini selama
lima tahun.
2. Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard
Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement
Of Standard Accounting Practice-SSAP 16).
3. Brasil
Brasil Walaupun tidak lagi diwajibkan akuntansi inflasi yang
direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan
yakni Hukum Perusahaan Brasil dan Komisi Pengawasan Pasar Modal Brasil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur
devaluasi matauanglokal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara
terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas pemegang saham
merupakan jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus
tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen
yang lebih kecil daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli
yang mencerminkan resiko yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter
bersihnya.
Internasional Accounting Standards
Board (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja
operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasin
tidak bermanfaat. Perusahaan pelapor harus mengungkapkan:
1) Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum
unit pengukuran telah dilakukan
2) Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama yakni
penilaian historis atau biaya-kini
3) Entitad dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut
pergerakannya selam tahun pelaporan
4) Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.
STANDAR AUDIT DAN
AKUNTANSI GLOBAL
Survei Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa
banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi.
Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip
akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi
dalam alokasi modal. Biaya modal akandikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dalam berinvestasi.Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan
dapat dikurangi.Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih
terjaga.
- Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusanmengenai merger dan
akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer
tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar
nasional dapat ditonjolkandalam mengembangkan standar global dengan
kualitas terbaik
- Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi
memiliki tujuan untukmeningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi
di pasar modal
Beberapa Peristiwa Penting dalam
Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
- 1959 , Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar
Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi
internasional.
- 1961 , Groupe d’Etudes, yang terdiri atas profesional
akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni
Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
- 1966 , Acountants International Study Group dibentuk
oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
- 1973 ,Pendirian International Accounting Standars
Committee (IASC).
- 1976 ,Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan
mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- 1977 ,Pendirian International Federation of Accountans
(IFAC).
- 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan
empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk
Badan Hukum Transnegara.
- 1981 ,IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat
organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar
internasional.
- 1984 ,London Stock Exchange (LSE) mengharuskan
perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung
di Inggris dan Irlandia.
- 1987 ,International Organization of Securities
Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan penggunaan standar
bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
- 1989 ,IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai
komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi
penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis IOSCO menyetuji
program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS yang membentuk
susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian standar-standar ini
akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan
IAS untuk menggalang modal lintas batas dan mendata tujuan-tujuan di pasar
global.
- 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju
penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan yang ada di
pasar modal internasional.
- 1996 ,U.S Securities and Exchange Commission (SEC)
mendukung tujuan IASC.
- 1998 ,IOSCo menerbitkan “International Disclosure
Standars for Cross Border Dfferings and Initial listings by Foreign
Issuers.”
- 2000 ,IOSCO menerima semua 40 standar inti yang
disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar permintaan IOSCP tahun
1993.
- 2001 ,Komisi Eropa mengajukan peraturan yan g menuntut
semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun
akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS 2005.
- 2001 ,Internasional Accounting Standards Board (IASB)
menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial
Reporting Standards (IFRS).
- 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan proposal komisi bahwa
hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti standar IASB tahun 2005dalam
laporan keuangan konsolidasi mereka.
- 2002 ,IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement”
dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi
AS.
- 2003 ,European Council menyetujui pengembangan Pedoman
Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara
pedoman yang lama dan IFRS.
- 2004 ,Australian Accounting Standard Board mengumumkan
niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan
persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa
kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan persyaratan pada tahun
2009.
- 2005 ,Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi
Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
- 2006 ,FASB dan IASB menandatangi Memorandum Pemahaman
yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar
dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa level konvergensi yang
dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
- 2006 ,IASB menerbitkan laporan tentang hubungan
kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan laporan Pedoman Audit
menurut Undang-undang menggantikan Pedoman Kedelapan.
- 2007 ,SEC mengajukan penghapusan persyaratan
rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
Ikhtisar Organisasi Besar
1. International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya
bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi
yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan
negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC
mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai
berikut :
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang
mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di
seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja
untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar
berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan
rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan
adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan
standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan
penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
3. Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di
tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
Dewan Pengawas
Dewan Pengawas
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari
Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari
wilayah lainnya.
Badan Pengurus IASB
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan
akuntansi keuadalam dalam berbisnis.
Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya
ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat
pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada
badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan
ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat
lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
4. International Financial Reporting Interpretations
Committee (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi
Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan
interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut,
serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui
interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam
penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah
diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam
pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang
setiap standar.
5. UNI EROPA
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai
penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa
telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum
perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini
menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan
langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh,
dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah
dan isinya.
MANAJEMEN INFORMASI
DAN HIPERINFLASI
Suatu kebiasaan
pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah
dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal
laporan keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata juga umum). Pilihan yang lebih
baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs
pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan
memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam
daya beli uang, atau dalam aspek lain, suku bunga implisit atas transaksi mata
uang.
Dalam sebuah pasar
persaingan sempurna, seluruh transaksi dalam mata uang lokal akan dilakukan
secara tunai. Dengan adanya inflasi, timbul keuntungan bagi para pembeli untuk
menunda pembayaran selama mungkin dan bagi para penjual untuk mempercepat
pengumpulan uang. Tanggal pembayaran ditentukan oleh kekuatan kompetitif
pihak-pihak yang bersepakat. Rekomendasi perlakuan pelaporan yang kami berikan
menghasilkan angka-angka pelaporan yang dapat diandalkan, secara ekonomi dapat
diintepretasikan dan simetris dalam artian bahwa transaksi yang secara ekonomis
serupa akan menghasilkan angka-angka laporan keuangan yang serupa ketika
ditranslasikan ke dalam suatu mata uang yang umum. Seseorang dapat mengatakan
bahwa model ini menggunakan akuntansi akrual dengan mentalitas akuntansi tunai.
MASALAH
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sekali pertanyaan
mengenai sistem pendukung strategi dan informasi telah diputuskan, perhatian
akan bergeser kepada bidang yang sama pentingnya yaitu pengendalian keuangan
dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya, khususnya karena
memungkinkan para manajer keuangan untuk:
- Mengimpelementasikan strategi keuangan global sebuah
MNE.
- Mengevaluasi sejauh mans strategi yang terpilih
memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
- Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk
mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien
mungkin.
Sistem pengendalian
manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif
dan paling efisien. Sebaliknya sistem pengendalian keuangan merupakan sistem
pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui :
- Komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam
organisasi,
- Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja,
- Mengawasi kinerja, dan
- Mengomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan
rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Sistem pengendalian
keuangan yang kuat memungkinkan manajemen puncak untuk memusatkan perhatian
pads kegiatan anak perusahaan yang mengarah pada tujuan-tujuan umum. Sistem
pengendalian terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan, struktur
pelaporan internal, anggaran operasi dan panduan prosedur yang konsisten dengan
tujuan manajemen puncak. Dengan demikian, perilaku yang kurang optimal, yang
terjadi apabila sebuah subunit berupaya untuk mencapai tujuannya sendiri dengan
mengorbankan keseluruhan organisasi, dapat diminimalkan.
Sistem pelaporan tepat
waktu yang secara konstan mengawasi masing-masing unit merupakan motivator yang
kuat. Sistem pengendalian yang efisien juga memungkinkan manajemen kantor pusat
untuk mengevaluasi rencana strategi perusahaan dan merevisinya bila diperlukan.
Tugas perencanaan strategis perusahaan dibantu dengan suatu sistem informasi
yang memberikan informasi kepada manajemen jika terdapat perubahan lingkungan
yang secara signifikan memengaruhi perusahaan. Akhirnya, sistem pengendalian
yang baik memungkinkan manajemen puncak untuk mengevaluasi secara tepat kinerja
para bawahan dengan memastikan bahwa bawahan bertanggung jawab hanya atas
peristiwa-peristiwa yang dapat mereka kendalikan.
Jika sebuah sistem
pengendalian yang didesain baik berguna bagi perusahaan satu nasional, maka
sistem ini akan sangat berharga bagi perusahaan multinasional. Sebagaimana yang
berulangkali diamati, kondisi yang memengaruhi keputusan manajemen luar negeri
tidak saja berbeda, tetapi juga secara terus-menerus berubah.
Sistem Pengendalian
Multinasioanal Melawan Domestik
Sejumlah studi
menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk
mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang
digunakan secara domestic. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk
hal ini :
- Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan
sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
- Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem
domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang
direncanakan untuk operasi luar negeri.
- Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan
keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa
seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang
sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
- Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar
negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat
terus menggunakan sebnayak mungkin system penegndalian domestik umumnya
karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi denagn menguasai sistem
domestik.
PENETAPAN BIAYA
STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan
produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem
pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari
sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasil
antara biaya standar dan sebenarnya di uji sebagai sebuah dasar untuk bahan
penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan
sebagai sebuah model dasar harga. Biaya yang diperbolehkan adalah berdasarkan
pada penjumlahan target margin keuntungan yang mencerminkan rencana strategis
perusahaan dan proyeksi keuangan dari target harga jual yang diyakini akan
diterima oleh pasar. Adapun pasar dengan sistem ini, dikenal dengan pembiayaan
kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan
standar tradisional. Sistem pembiayaan standar mencoba untuk memperkecil
perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Sedangkan, pembiayaan
kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkt performa
yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif. Adapun perbedaan-perbedaan
utama lainnya antara konsep pembiayaan kaizen dengan standar, yaitu :
Konsep Biaya Standar
- Pengendalian biaya.
- Berdasarkan pada kondisi yang ada.
Sasaran :
- seragam dengan performa standar.
- Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun.
- Analisis varian berdasarkan atas aktual versus standar.
- Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai.
Konsep Biaya Kaizen
- Pengurangan biaya.
- Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berhubungan.
Sasaran :
· mencapai target pengurangan biaya.
· Pengurangan biaya ditetapkan perbulan.
· Menginvestigasi ketika target biaya tidak
tercapai.
· Analisis varian berdasarkan pada pengurangan
biaya tetap.
EVALUASI PERFORMA
USAHA LUAR NEGERI
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari
sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan
tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
- Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
- Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti
yang diharapkan
- Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang
terbatas dengan produktif.
- Mengevaluasi kinerja manajemen.
- Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan
prioritas strategi
PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Enam akibat yang yang merugikan berdasarkan
sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
- Biaya harga jual barang dilaporkan dengan penjualan
- Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
- Hasilnya dari (1) dan (2), hasil dari modal mungkin
ditekan
- Perbandingan performa perdivisi dengan dasar aset sama dari
masa yang berbeda dianggap palsu
- Perbandingan performa perusahaan antar negara menjadi
tidak berarti
- Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua
penyimpangan ini ICI, menyatukan penyeragaman yang ada (Curren-Cost adjustment-CCA)
dalam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka kedalan
dua kategori: jangka panjang dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh
produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang. Dengan ukuran arus kas
tersebut, ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang
cukup untuk mengganti biaya penggantian rencana, biaya saham perusahaan, dan
pengembalian keuntunagn yang cukup bagi pertumbuhan financial.
Pengaruh Valuta
Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada
performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada pengukuran akuntansi itu
sendiri. Untuk benar – benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan
dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis
posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan
dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka. ICI menggunakan sebuah
perkiraan nilai pertukaran untuk menyusun anggaran dan nilai perioe akhir
aktual untuk mengukur performa. ICI yakin bahwa peredaan hasil ketika nilai
tukar sebenarnya saja yang berbeda dari inilai anggaran adalah tidak begitu
berarti.
ICI yakin bahwa perubahan nilai tukar lebih
berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya
menemukan bahwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi
mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menentukan sejauh mana
manajer lokal diberi tanggungjawab untuk melindungi keuntungan yang telah
dianggarkan dalam poundstreling.
STANDAR PEFORMA
Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa
dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen
system multinasional kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh
ukuran peforma yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan
dari setiap unit usaha luar negeri. Targer jelas yang memperhitungkan lingkunag
masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan
anggaran peforma. Peforma cabang perusahaan harus dinilai dalam hal
penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respon
manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga. Manajer cabang perusahaan
tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar kendali mereka (di dalam dan luar
negeri), manajer cabang perusahaan yang diukur peformanya harus berperan penuh
dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai. Pengukuran peforma
ganda, fiansial dan non-finansial, harus digunakan dalam menilai usaha luar
negeri.
Nilai Pelaporan
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik
ukuran dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manejer dan
pemegang saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang
saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi
manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon peruhaasn
mereka.
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan
menentukan strategi usaha yang mengahsilkan nilai positif bersih saat ini dari
arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko. Dengan
konsisten mengemukakan janji-janjinya, manajemen membantu meyakinkan investor
bahwa mereka akan meraih keuntungan dari usaha yang mereka ciptakan.
Referensi
- Choi, Freerick D. S, Meek, Gary K, Akuntansi
Internasional.
- https://safiram.wordpress.com/2016/04/17/bab-6-pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
- https://andhikosetyawardani.blogspot.co.id/2017/04/standar-audit-dan-akuntansi-global.html
- https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit